Bustan al-Katibin: Bustan al-Katibin merupakan sebuah karya paling awal tentang bahasa Melayu yang disusun oleh seorang ilmuwan dan budayawan Melayu ulung, Raja Ali Haji. Kitab ini selesai dikarang pada 15 September 1850. Raja Ali Haji menekankan bahawa perkara paling utama yang harus dipelajari oleh orang Melayu tentang bahasanya ialah ilmu yang terkandung di dalamnya, kerana bahasa padanya ialah alat dalam sistem pemikiran yang digunakan secara kreatif oleh manusia untuk mencapai ilmu yang benar tentang alam ciptaan Allah. Dengan mengikuti adab dan syarat menuntut ilmu, pembelajaran bahasa Melayu mampu melahirkan penutur yang bukan sahaja fasih bercakap tetapi bercakap dengan budi bahasa dan adab sopan yang mutlak dengan ilmu yang sahih dan benar.
TEMA BUSTAN AL-KATIBIN:
· Bahasa dan tauhid
Raja Ali Haji sangat menekankan hubungan yang erat antara bahasa, akal dengan pengakuan adanya Allah SWT (tauhid). Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, alat untuk berkomunikasi dan alat untuk integrasi. Pelajaran bahasa yang membebaskan manusia dari penciptanya, menjadikan bahasa itu digunakan sewenangnya.
PERSOALAN BUSTAN AL-KATIBIN:
2. Hubungan ilmu dengan kalam (kalimat/ bahasa).
“Adapun kelebihan ilmu wal kalam amat besar sehingganya mengata setengah hukama, segala pekerjaan pedang boleh diperbuat dengan qalam. Adapun pekerjaan-pekerjaan qalam tiada boleh diperbuat dengan pedang, maka ini ibarat yang terlebih sangat nyatanya. Dan beberapa ribu dan laksa pedang yang sudah terhunus, dengan seguris qalam jadi tersarung, terkadang jadi tertangkap dan terikat dengan pedang sekali.” (hlm 5)
3. Memelihara adab dan syarat menuntut ilmu.
“Adapun syaratnya itu, iaitu antara nafsumu dengan dirimu sendiri. Adapun adabnya itu antaramu dan gurumu.” (hlm 5)
TEMA BUSTAN AL-KATIBIN:
· Bahasa dan tauhid
Raja Ali Haji sangat menekankan hubungan yang erat antara bahasa, akal dengan pengakuan adanya Allah SWT (tauhid). Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, alat untuk berkomunikasi dan alat untuk integrasi. Pelajaran bahasa yang membebaskan manusia dari penciptanya, menjadikan bahasa itu digunakan sewenangnya.
PERSOALAN BUSTAN AL-KATIBIN:
- Kelebihan ilmu dan akal.
2. Hubungan ilmu dengan kalam (kalimat/ bahasa).
“Adapun kelebihan ilmu wal kalam amat besar sehingganya mengata setengah hukama, segala pekerjaan pedang boleh diperbuat dengan qalam. Adapun pekerjaan-pekerjaan qalam tiada boleh diperbuat dengan pedang, maka ini ibarat yang terlebih sangat nyatanya. Dan beberapa ribu dan laksa pedang yang sudah terhunus, dengan seguris qalam jadi tersarung, terkadang jadi tertangkap dan terikat dengan pedang sekali.” (hlm 5)
3. Memelihara adab dan syarat menuntut ilmu.
“Adapun syaratnya itu, iaitu antara nafsumu dengan dirimu sendiri. Adapun adabnya itu antaramu dan gurumu.” (hlm 5)